NPM

109400365 MBTI class H

Senin, 07 September 2009

PERBEDAAN IDEOLOGI TERBUKA DAN TERTUTUP

mari kita membahas tentang perbedaan antara ideologi terbuka dan ideologi tertutup. ideologi terbuka Sebenarnya ideologi yang hanya berisi suatu orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan dan norma-norma sosial politik yang selalu dapat dipertanyakan dan di sesuaikan dengan nilai-nilai dan prinsip moral yang berkembang disekitar masyarakat.ideologi terbuka juga memiliki sifat yang bersifat inklusif atau tidak totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang.
Maka Ideologi terbuka hanya dapat ada dan mengada dalam sistem yang demokratis.
Ciri Ideologi Terbuka. Ciri khas Ideologi Terbuka adalah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri.

Ideologi terbuka itu juga tidak hanya dapat dibenarkan, melainkan juga dibutuhkan.
Ciri formalnya adalah bahwa isinya tidak langsung operasional.
SEDANGKAN Ideologi tertutup merupakan ajaran atau perspektif dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik berikut juga sosial, yang dilafalkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan juga harus dipatuhi.

Isi ideologi ini tertutup dan bersifat dogmatis(boleh dikatakan mempercayai secara membabi-buta, tanpa dasar (akal) yang valid) serta apriori (memberikan label atau cap terlebih dulu' atau 'berprasangka duluan) sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial.Karena itu ideologi tertutup ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai lain.

Ciri Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan berupa cita-cita sebuah kelompok yang mendasari suatu program untuk mengubah dan membaharui masyarakat. Ada juga yang menyatakan bahwa Ideologi tertutup adalah musuh tradisi, dan itu merupakan salah satu cirinya. Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus dipaksakan berlaku dan dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter. bersifat totaliter, jadi menyangkut seluruh kehidupan.

Maka perbedaannya adalah

ideologi terbuka juga memiliki sifat yang bersifat inklusif atau tidak totaliter(Istilah totaliter berasal dari bahasa Latin totus, yang berarti seluruh atau utuh. Totaliter ini dapat diartikan sebagai bentuk pemerintahan dengan kekuasaan mutlak negara terhadap hampir seluruh bidang kehidupan masyarakat) dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Sedangkan ideologi tertutup bersifat otoriter(dimana negara bertanggung jawab atas rakyat,dan negara boleh dikatakan sebagai penguasa) dan dijalankan dengan cara yang totaliter.Terlihat jelas sudah sekarang perbedaan antara Ideologi terbuka dan Ideologi Tertutup.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Seperti yang telah kita bahas pada postingan sebelumnya mengenai ideologi terbuka dan tertutup, maka kali ini saya akan memaparkan beberapa gagasan mengenai Pancasila sebagai ideology terbuka.
Pancasila itu sendiri dianggap sebagai sebuah ideologi dikerenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai filsafat mendasar juga rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai sebuah landasan dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu juga, Pancasila merupakan wujud dari konsensus nasional, itu semua karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah sketsa negara moderen yang telah disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai-nilai dari kandungan Pancasila itu sendiri dilestarikan dari generasi ke generasi. Pancasila pertama kali dikumandangkan oleh Presiden Soekarno pada saat berlangsungnya sidang BPUPKI.
Diterangkan bahwa cirri-ciri khas Ideologi Terbuka adalah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri.dan ideologi terbuka juga memiliki sifat yang bersifat inklusif atau tidak totaliter, Sehingga membuktikan adanya keterkaitan antara pancasila dan beberapa sifat juga ciri dari ideologi terbuka dimana pancasila sebagai landasan hukum bangsa Indonesia yang juga bersifat saling berkait dan yang berisi suatu orientasi dasar, tapi penerjemahannya ke dalam tujuan dan norma sosial politik yang selalu dapat dipertanyakan dan di sesuaikan dengan nilai-nilai dan prinsip moral yang berkembang disekitar masyarakat.
Dimana ideologi pancasila juga mendasarkan pada hakikat sifat sera kodrat manusia sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi pancasila mengakui atas kebebasan hak – hak masyarakat.
Berdasarkan sifatnya ideologi pancasila bersifat terbuka yang berarti senantiasa mengantisipasi perkembangan aspirasi rakyat sebagai pendukung ideologi serta menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ideologi pancasila pun senantuasa menjadi wahana bagi tercapainya tujuan bangsa.

PENGERTIAN IDEOLOGI

Ideologi adalah gabungan antara pandangan hidup yang meruupakan yang merupakan ninilai –nilai yang telah mengkristal dari suatu bangsa serta Dasar Negara yang memiliki nilai-nilai falsafah yang menjadi pedoman hidup suatu bangsa, selain itu, Idiologi adalah merupakan hasil reflesi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat suatu yang bersifat dialektis antara idiologi dengan masyarat negara. Di suatu pihak membuat idiologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat mendekati bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.

  • sekumpulan Doktrin, mitos, kepercayaan, dll, yang menuntun individu, gerakan sosial, institusi, golongan, atau kelompok yang besar.
  • sekumpulan doktrin, mitos, dll., yang mengacu pada beberapa tujuan politik dan sosial, seperti fasisme, bersama dengan perangkat-perangkat yang mendukung pemakaiannya.
  • Filsafat : dapat berarti studi yang mempelajari hakikat dan asal muasal dari ide, dan juga dapat berarti sebuah sistem pemerolehan ide yang secara ekslusif beras